Senin, 02 Mei 2016

CINTA??

                         Cinta??    
              Oleh: Irmayul Afifah
     
          


     “Ray, aku ingin tahu. Menurut pendapat kamu, Cinta itu apa??” tanya Mariya yang membuat Rayhan terperanjat.
     “Maksud kamu apa??” ucap Rayhan balik bertanya.
     “Yah, maksud aku bukan apa-apa. Tapi maaf kalau aku tidak menerima cinta kamu,” jawab Mariya.
     “Loh, memangnya kenapa?? Apa salah aku Mar?? Tolong jelaskan kenapa kamu tidak menerima cintaku,” ucap Rayhan.
     “Kamu tidak salah apa-apa, Ray. Tapi, makna sebuah cinta saja kamu tidak tau, bagaimana nanti kita menjalaninya. Aku tidak mau itu semua terjadi, jadi sebaiknya kita berteman saja dulu,” jawab Mariya.
     Mereka berdua saling terdiam sesaat sampai akhirnya Rayhan angkat bicara.
     “Udah sore, ayo kita pulang!!” ucap Rayhan memecah kekosongan di antara mereka berdua.
     Mariya hanya mengangguk menanggapi ucapan Rayhan. Kemudian mereka berdua beranjak dari tempat tersebut.
                                  ***
     Ray, aku ingin tahu. Menurut pendapat kamu, Cinta itu apa??
     Yah, maksud aku bukan apa-apa. Tapi maaf kalau aku tidak menerima cinta kamu.
    Kamu tidak salah apa-apa, Ray. Tapi, makna sebuah cinta saja kamu tidak tau, bagaimana nanti kita menjalaninya. Aku tidak mau itu semua terjadi, jadi sebaiknya kita berteman saja dulu.
     Ucapan Mariya masih terngiang dan melekat dalam otak Rayhan. Dia masih tidak mengerti apa maksud dari ucapan Mariya tersebut. Sepertinya, Mariya masih tidak percaya dengan cinta Rayhan yang sangat tulus kepadanya.
     “Apa yang harus aku lakukan lagi kali ini ya Allah, untuk bisa meyakinkan Mariya kalau aku benar-benar mencintainya,” guman Rayhan pada dirinya sendiri.
     Tak berapa lama Adzan magrib berkumandang. Rayhan segera sadar dari lamunannya dan bergegas mengambil air wudlu dan melakukan shalat magrib.
                                  ***
     Rayhan menyusuri lorong yang ramai oleh mahasiswa dan mahasiswi. Mereka sepertinya sedang sibuk mendiskusikan pelajaran hari ini. Sehingga membuat Rayhan lebih nyaman berjalan di antara mereka. Dia terus menyusuri lorong sampai tiba di atap kampus.
     Dengan suasana yang damai dan nyaman. Rayhan duduk di salah satu kayu dan dia menyangga kepalanya sambil memandang atap-atap rumah yang berjejer di bawahnya. Angin sepoi-sepoi menerbangkan rambutnya, membuat suasana hantinya sedikit lebih nyaman. Baru beberapa menit Rayhan tiba di tempat tersebut. Tiba-tiba Mariya juga datang. Dia sedikit kaget melihat Rayhan yang sudah ada di tempat tersebut.
     “Rayhan!!”
     Rayhan membalikkan badannya dan dia melihat Mariya sedang berdiri di belakangnya.
     “Mariya?? Sedang apa kamu di sini??” tanya Rayhan.
     “Kamu sendiri sedang apa?” ucap Mariya balik bertanya.
     “Aku?? aku sedang ..... menikmati pemandangan di sini,” jawab Rayhan.
     “Oh.”
     “Kalau kamu, kenapa kamu kesini?” tanya Rayhan.
     “Aku? Yah aku ke sini karena aku suka pada tempat ini,” jawab Mariya. “Di sini aku bisa dengan leluasa menikmati pemandangan yang indah dan damai yang tak pernah aku lihat ketika aku berada di rumah, dan suasana seperti inilah yang bisa membuat hati aku sedikit lebih nyaman dan tenang,” tambahnya.
     “Oh ya??”
     “Iya. Kamu mau tau, bagaimana caranya aku bisa menghilangkan semua masalah yang membebani otak ku??” ucap Mariya.
     “Bagaimana caranya?” tanya Rayhan sambil melihat Mariya memejamkan matanya.
    “Itu mudah. Kamu tinggal memejamkan matamu, rasakan setiap hembusan angin yang menerpa wajahmu. Kemudian katakanlah semua masalah yang sedang kamu hadapi di dalam hati kamu, insya Allah nanti kamu akan mendapatkan sebuah jawaban atau penyelesaian atas masalah kamu itu.” Mariya membuka matanya kembali dan memandang sekilas ke arah Rayhan. Dia kembali memandang berjejer atap rumah di depannya.
     “Sepertinya mudah ya??” tanya Rayhan.
     “Itu mudah sekali. Kamu juga bisa mencobanya jika kamu punya masalah yang membebani otak kamu.”
     “Iya, aku pasti akan mencobanya nanti.” Rayhan menatap Mariya sambil tersenyum.
     “Aduh, aku harus pergi. Hari ini aku ada pelajaran, sampai ketemu lagi ya, Ray.”
     Maria tersenyum kepada Rayhan dan kemudian dia meninggalkannya sendirian. Setelah Mariya pergi, dia masih memikirkan ucapan Mariya dan mencoba mempraktikan ucapan dari Mariya.
                                    ***
     “Habis ini, kamu ada jam tambahan enggak?” tanya Rayhan setelah mereka berdua selesai makan siang di kantin kampus.
     “Em ... sepertinya enggak. Memangnya kenapa?” Mariya balik bertanya.
     “Aku ingin ngajak kamu ke atap kampus, kamu mau kan?” tanya Rayhan dengan bersemangat.
     “Ayo! Sepertinya aku juga ingin kesana,” jawab Mariya.
     Mereka berdua berjalan menuju ke atap kampus yang cukup luas.
                                    ***
     Mereka berdua duduk di salah satu kursi yang terbuat dari batu bata. Sebuah angin sepoi-sepoi menyambut kedatangan mereka berdua. Seakan-akan mengira bahwa mereka berdua adalah sepasang kekasih yang ingin memadu kasih di tempat tersebut.
     “Indah banget ya tempat ini,” ucap Mariya sambil tersenyum melihat rumah dan lalu lintas di bawah mereka.
     Rayhan hanya menatap wajah Mariya yang begitu ceria dan berbinar. Kemudian dia kembali melihat pemandangan yang ada di depannya.
     “Kenapa kamu diam, Ray??” tanya Mariya.
     “Aku sedang berpikir,” jawab Rayhan.
     “Berpikir?? Berpikir tentang apa?” tanya Mariya yang masih bingung.
     “Berpikir tentang arti sebuah cinta,” jawab Rayhan sambil memandang bola mata Mariya yang bercahaya bagaikan bintang di langit.
     Mariya hanya terdiam dan mengalihkan pandangannya pada sebuah rumah yang berbentuk joglo. “Hey lihat, rumah itu aneh ya?”
     “Iya, rumah itu aneh seperti hati ini ketika aku melihat kamu dan berada di dekat kamu,” jawab Rayhan.
     “Maksud kamu apa sih Ray? Aku kan bicara tetang rumah, bukan hati.”
     “Mariya, aku benar-benar mencintai kamu. Dan sekarang, aku akan menjawab pertanyaan yang penah kamu ajukan dulu kepada aku,” ucap Rayhan. “Cinta itu ungkapan rasa suka.”
     “Jawaban kamu masih salah Ray,” ucap Mariya. “Cinta itu tidak bisa kita ungkapkan dengan menggunakan kata-kata, akan tetapi hanya bisa kita rasakan.”
    “Kamu benar Mar, cinta itu tidak bisa kita uraikan menggunakan kata-kata akan tetapi hanya bisa kita rasakan dan kita jaga,” ucap Rayhan sedikit kecewa karena jawabannya kurang tepat.
    “Tak apa, Ray. Setiap manusia tidak ada yang sempurna, jadi kamu enggak perlu khawatir.” Mariya tersenyum kepada Rayhan. “Jika aku tidak bisa menjadi pacar kamu, aku masih bisa menjadi sahabat kamu kan??”
     “Iya sih, tapi itu beda.”
     “Apa bedanya?? Pacar sama sahabat?? Mereka toh sama-sama ada dan mendampingi kamu kan, malahan sahabat lebih berjasa dari pada pacar. Lagi pula dalam Islam enggak ada tuh kata pacaran, tapi adanya Ta’aruf,” ucap Mariya.
     “Ta’aruf??” tanya Rayhan.
     “Iya. Jika kamu benar-benar mencintai aku, pakailah cara yang sesuai dengan Syar’i yaitu Ta’aruf,” jawab Mariya.
     “Benarkah itu Mariya?? kamu akan menerima cinta aku asalkan aku melakukan Ta’aruf untuk kamu??” tanya Rayhan yang berbinar-binar.
     Mariya mengangguk dengan bersemangat dan tersenyum kepada Rayhan. Dengan penuh kegembiraan, Rayhan berteriak dan melompat-lompat. Mariya yang melihatnya hanya bisa tertawa geli.
    
                             SELESAI

Senin, 11 April 2016

Hal-Hal yang Bisa Dilakukan Pasca-UN

Ujian Nasional SMA/SMK sederajat yang dilaksanakan mulai tanggal 4-7 April 2016 akhirnya telah berakhir.

Alhamdulillah, lega rasanya. 

Di sekolahku, pelaksanaan Ujian Nasional kemarin berjalan aman dan lancar, tak banyak kendala teknis yang berarti, hanya satu-dua komputer yang error, namun langsung bisa diatasi dengan cara pindah ke komputer cadangan.

Masalah lain malah datang dari jenis soalnya, terutama soal matematika akuntansi. Ada beberapa soal yang melenceng dari kisi-kisi  , nasib angkatan korban kurikulum.. Hiks. Nggak tahu itu gimana hasilnya nanti.
Lho, kok malah curcol ujian kemarin yak? Haha.

Oke deh, kembali ke topik. Berakhirnya Ujian Nasional sekaligus menandai berakhirnya masa aktif kita sebagai siswa kelas XII. Nggak ada lagi mumet-mumet memikirkan pelajaran, nggak ada lagi repot motokopi soal-soal, nggak capek lagi mondar-mandir sana-sini nyari tutorial, nggak lagi membatasi komunikasi sama sang pacar (berlaku buat yang punya pacar), dan nggak-nggak yang lainnya.

Sekarang kita free! Woohoo! Santai-santai sambil menunggu pengumuman kelulusan? Siapa yang nggak seneng coba?!

Tapi, dari situ timbul pertanyaan. Selama nganggur begini enaknya ngapain aja, ya?

Berikut ini beberapa kegiatan yang mungkin bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang kita:

1. Menonton Televisi


Setelah berpusing ria tentu kita butuh hiburan dong? Televisi adalah salah satu media hiburan. Ada banyak sekali acara, seperti: masak, petualangan, berita, acara musik, olahraga, komedi, dsb. Ya, walaupun acara teve sekarang hiburannya kebanyakan garing sih.. Apalagi acara musik dan sinetron :v

Tapi semua itu nggak berlaku kalau teve satu-satunya di rumah kamu dikuasai sama mbah kakung kamu yang doyan banget sama acara berita dan tinju. Bilang aja dengan wajah memelas, “Mbah, aku ini habis UN, butuh hiburan.. Hiburan! Bukan nontonin berita suap anggota DPR! Sama orang pukul-pukulan! Aku kasihan Mbah liatnya, berdarah gitu, aduh copot, giginya sampe copot lagi itu, aarrrgh.. Hayati nggak kuat, Mbah.. Hiks, hiks.”

Niscaya remot berpindah ke tanganmu dan mbahmu bakal terheran-heran sama kamu. Pikirnya, ‘Nih anak kerasukan jin apa?’

2. Mepe Gabah

Mepe gabah alias menjemur padi

Berhubung musim ujian berakhir bebarengan dengan masa panen, sudah pasti para petani menyuruh anaknya buat mepe gabah. Aku juga gitu sih. Umumnya ini terjadi di desa yakk.

Kalau anak baik pasti nurut perintah orangtua, itung-itung bebantu plus dapet pahala. Tapi kan kadang malas juga.. Hal itu bisa disiasati dengan cara pura-pura mau main ke rumah temen, ngakunya ada acara penting gitu..

Emak: (melihat Jono yang berpakaian rapi) “Ehh, rapi bener anak Emak. Mau ke mana, Jon?”
Jono: “Mau pergi maen, Mak.”
Emak: “Ke mana? Ke rumah siapa?”
Jono: “Ke rumah Parjo. Ada acara penting.”
Emak: “Acara apa? Mepe gabah berjamaah? Parjo juga tadi lagi mepe gabah. Daripada kamu mepe gabah di sana, mending di sini saja.”
Jono: (tepok jidat, membatin) ‘Huasyemm, lupa!’

Tapi ternyata temenmu lagi mepe gabah juga, yo wes.. Sama aja! :D

3. Jalan-Jalan


Kalau kegiatan yang satu ini sudah pasti menyenangkan! Apalagi kalau perginya rame-rame bareng temen seangkatan, ditambah pacar tersayang, adeknya, ortunya, sekalian sama penghulunya juga! Wkk, dikira nikahan!

Tapi kegiatan yang satu ini sudah pasti ngeluarin duit. Misalnya nih, pergi jalan ke alun-alun, kamu harus siap duit minimal Rp100.000,00, itu pun masih kurang, buat ongkos parkir, uang bensin, uang makan+minum, dll.

Jono: “Bebz, udah siang, nih! kamu mau makan apa?”

Bebebz: “Hmm, nggak usah repot-repot Ay, aku cuma mau mie ayam, tapi jangan lupa dikasih bakso sepuluh biji, pakenya sambel aja ya Ay, jangan dikasih saos, umm.. Oh iya, sesimnya jangan terlalu mateng, sedikit aja, terus kuahnya juga dikit, nanti minta ditambahin pangsitnya dua kali lebih banyak ya.. terus minumnya es teh manis, bilangin abangnya gulanya dua sendok aja. Udah.”

Jono: (melongo) “A-ada lagi?”

Bebebz: (menunduk) “Umm.. Sebenarnya.. aku juga lagi pengen seblak sih.. Adekku juga pengen martabak telor..”

Jono: (tiba-tiba Jono menghilang) 

Bebebz: (panik) “Lho? Ay, Ay! Kamu di mana? AYANK!!”

**Sebenarnya Jono langsung kabur pake jurus yang diajarkan Bang Narto, yaitu Kabur no Jutsu.

Kalau mau hemat, bawa aja makanan dari rumah, jangan lupa sama air mineralnya.. Beres deh! Kalau bisa, perginya nggak usahlah jauh-jauh, biar hemat di ongkos jalan! Kalau masih mau lebih hemat, nggak usah pergi sekalian! Nah, lho?

4. Menulis


Nah, kegiatan satu ini hemat biaya, guys! Eittt, dengan catatan, menulisnya di lakukan di rumah, ya.. Atau di taman, di bawah pohon mangga, di atas genteng, dll. Tapi, kalau menulisnya dilakukan sambil menikmati pemandangan dari menara Burj Khalifa di Dubai sana, tetap aja keluar duit milyaran. Wkk.

Menulis banyak manfaatnya lho.. Dengan menulis kita bisa menyampaikan gagasan kita, melatih keterampilan menulis kita, menyalurkan hobi kita, menambah daya ingat, bisa menghasilkan uang dan masih banyak lagi manfaat menulis. 

Kita boleh menulis apa aja, entah itu cerpen, puisi, artikel, fanfiction, novel, lirik, esai, dll.

Menulis merupakan salah satu kegiatan positif, asalkan jangan hanya menulis status fb sama status bbm yang menye-menye melulu deh ya, kalau sudah begitu, nilai positifnya di mana coba? Hehe.

Di suatu siang yang terik..
Jono: “Jo, lu dah baca novel gue?”
Parjo: (kaget) “Hah? Novel lu diterbitin? Yang mana?”
Jono: “Itu lho, yang ceritanya soal dua cewek yang pas bayi ditukar, karena mama mereka berdua sengaja buat nukerin anak mereka. Ah, udah ah lu beli aja sana, di Mamedia, ntar malah spoiler gue.”
Parjo: “Oke, Bro. Judulnya apa, ya?”
Jono: “Putri yang Sengaja Ditukar.”
Parjo: “Wihhh, keren lu Bray! Oke deh, abis ngentas gabah ntar sore gue ke Mamed, dehh.. Buat beli novel elu.”

Tuh kan, dari menulis, kita bisa menghasilkan uang.. Lumayan kan buat dikantongin, hehe. Kita lanjut ke kegiatan selanjutnya~

5. Belajar


Hah? Belajar? Nggak salah? Masak habis UN belajar lagi? 

Eittt, tunggu dulu. Belajar di sini buat kawan-kawan yang mau melanjutkan kuliah dan menempuh jalur SBMPTN lho ya, hehe.

Pastinya dong, masih suka searching soal-soal, terus belajar mengerjakannya, buat persiapan tes tertulis nanti. Gituu.

Parjo: “Jon, elu punya soal SBMPTN tahun kemarin nggak?”
Jono: “Hmm, nggak.”
Parjo: “Yah elu, terus lu ngapain aja selama ini?”
Jono: “Gue juga belajar, Jo!”
Parjo: (Gemas) “Terus apa yang lu pelajari?”
Jono: (mendongak ke arah Parjo) “Gue belajar cara move on dari Bebebz, Jo.”
Parjo: “Jiaaah, lu kok baper sih Jon! Payaaah!”

Pokoknya buat kalian yang masih berjuang, semangat deh yaaaa!! Keep your spirits up!!

6. Rajin Olahraga


Nah, buat anak-anak kelas XII SMK, momen menunggu kelulusan ini bisa dimanfaatkan untuk berolahraga. Karena untuk bekerja di sebuah perusahaan, umumnya tinggi badan yang dibutuhkan minimal 155cm (buat perempuan dan aku nggak ada segitu, kezel!!). 
Siapa tahu dalam sebulan tinggi badan kita bakalan nambah 5 cm, terus waktu hari kelulusan temen-temen pada pangling.

Temen A: “Lho, Surti? Ini kamu?”
Surti: (senyam-senyum) “Hehe, iya dong, Surti Swifft, gimana, gimana..?”
Temen B: (kagum) “Wih, keren.. Tinggi ya sekarang?”
Temen A: “Pasti olahraga terus, ya? Selain itu apa rahasianya?” (penasaran)
Surti: “Tuh,” (menyingkap rok, menunjuk ke bawah)
Temen A dan Temen B: (pokerface) “...”
Temen C: (baru datang) “Ebusett, Surti.. Hak elu tinggi bener! 50 ce em yaaah?”

Tinggi beneran lho ya, jangan tinggi boongan kayak si Surti. Haha.

Nah, itu tadi hal-hal yang bisa kita lakukan pasca menghadapi Ujian Nasional.

Tentunya masih banyak sekali kegiatan bermanfaat lainnya, seperti: belajar masak, pergi mancing, menggambar, tidur, ikut pengajian, tambah rajin ibadah, dan lain-lain.

Oke, cukup sampai di sini tulisan nggak jelas yang proses penulisannya lumayan bikin jari pegel ini, semoga bermanfaat dan sampai jumpa di postingan selanjutnya. ^^/


Sumber gambar mepe gabah: jawasuriname-indonesia.blogspot.co.id/2015/01/meme-gabah-menjemur-padi.html?m=1








Jumat, 25 Maret 2016

Penulisan Huruf Kapital dalam Judul Laporan

Salah satu materi yang diujikan dalam Ujian Nasional kali ini adalah penulisan judul sebuah tulisan.
Soal penulisan judul ini lumayan banyak saya temui di buku-buku latihan. Dari situ saya pun lebih banyak membaca buku dan browsing sana sini di internet untuk memperkaya pengetahuan.

Berikut pembahasan sederhananya.

Judul dalam sebuah laporan/artikel/karya tulis, ditulis dengan huruf kapital untuk tiap kata, kecuali jenis preposisi, kata hubung, partikel, dll. Misalnya:
- di
- pada
- dan
- ke
- dari
- untuk
- dengan
- per
- atau
- tentang
- yang
- terhadap
- dalam
- daripada
- kepada, dsb.

Perhatikan beberapa contoh penulisan judul di bawah ini:

Daftar Ekstrakurikuler di SMK Garuda Tahun Pelajaran 2015/2016.

Pemanfaatan Abu Sekam sebagai Alternatif Sumber Tenaga Listrik.

Fakta-Fakta Unik tentang Tubuh Manusia.

Analisis Budi Daya Ikan Lele di Kolam Terpal.

Peranan Plankton dalam Perairan.

Kunjungan Menteri Dalam Negeri RI ke Riau Berikan Pengarahan.

Cara Mudah Membuat Jus Sehat dan Segar dari Buah Mengkudu.

Pembuatan Alat Penyaring Limbah Detergen untuk Mengatasi Pencemaran Limbah di Kota.

Analisis Kandungan Nilai Gizi Brownies Ubi Ungu pada Industri Rumah Tangga di Yogyakarta.

Putri yang Sengaja Ditukar.
(Tolong abaikan kalimat yang ini xD)

Semoga bermanfaat! ^_^

Tulisan ini diolah dari berbagai sumber.

Sabtu, 05 Maret 2016

The Cab - Angel With A Shotgun

YT Video? Click Here

(I'm an angel with a shotgun, shotgun, shotgun.
An angel with a shotgun, shotgun, shotgun..)

Get out your guns, battles begun,
are you a saint, or a sinner?
If loves a fight, than I shall die,
with my heart on a trigger.

They say before you start a war,
you better know what you're fighting for.
Well baby, you are all that I adore,
if love is what you need, 
a soldier I will be.

I'm an angel with a shotgun,
fighting 'til the war's won,
I don't care if heaven won't take me back.
I'll throw away my faith, babe, 
just to keep you safe.
Don't you know you're everything I have?
And I, wanna live, not just survive, tonight.

Sometimes to win, you've got to sin,
don't mean I'm not a believer.
And major Tom, will sing along.
Yeah, they still say I'm a dreamer.

They say before you start a war,
you better know what you're fighting for.
Well baby, you are all that I adore,
if love is what you need, 
a soldier I will be.

I'm an angel with a shotgun,
fighting 'til the war's won,
I don't care if heaven won't take me back.
I'll throw away my faith, babe, just to keep you safe.
Don't you know you're everything I have?
And I, wanna live, not just survive, tonight.

Oh, oh whoa whoa oh whoa

I'm an angel with a shotgun..
fighting 'til the war's won..
I don't care if heaven won't take me back..

I'm an angel with a shotgun,
fighting 'til the war's won,
I don't care if heaven won't take me back.
I'll throw away my faith, babe, 
just to keep you safe.
Don't you know you're everything I have?

(I'm an angel with a shotgun)
And I, want to live, not just survive, tonight.
(Live, not just survive)
And I'm gonna hide, hide, hide my wings tonight.

They say before you start a war,
you better know what you're fighting for.
Well baby, you are all that I adore,
if love is what you need, 
a soldier I will be.

Minggu, 28 Februari 2016

Karena Kita Ini Teman

Dan hal itu terjadi lagi.
Menangis malam ini bukanlah keinginanku.

Biarlah, biarlah kalian tahu yang sebenarnya, seberapa cengeng diriku untuk masalah seperti ini.

Mari kita mulai dari orang seperti apa aku ini.
Aku jenis manusia yang pendiam, tak punya banyak teman, dan sedikit pemalu.
Ketika hari Minggu kalian sangat bersemangat untuk pergi jalan-jalan ke luar, akulah kebalikannya.
Aku lebih memilih tinggal di rumah, beristirahat, berselancar di internet, menonton teve atau membaca manga.

Aku tidak suka berada di tengah keramaian yang tak kuharapakan. Karena berada di situ membuatku letih. Sehingga aku butuh re-charge energi, dengan cara duduk atau menghindar dari keramaian itu.

Aku juga menghindari berbicara dengan orang banyak. Karena berbicara dengan dua orang atau lebih membuatku bingung. Karena aku harus berpikir dua kali lipat, memikirkan apa yang harus kuucapkan agar nyambung dengan pembicaraan kalian.
Sebenarnya aku juga tidak suka dengan orang yang terlalu basa-basi.

Karena sifatku yang seperti itu, aku tidak populer dan tidak punya banyak teman.

Tapi alhamdulillah, sampai saat ini aku punya beberapa teman yang 'kurasa' mengerti orang macam apa aku ini.

Mereka yang membuatku nyaman dekat dengan mereka, mereka yang membuatku nyaman bersama mereka, mereka yang membuatku mampu berbicara dari hal-hal penting sampai yang tidak penting sekalipun.

Hei, tahukah kalian..
Betapa berharganya kalian di mataku..

Karena itulah, tolong jangan abaikan aku.. Tolong jawablah jika aku bertanya,
Balaslah jika aku mengirim pesan,
Tegurlah jika aku salah,
Ingatkanlah jika aku lupa..
Karena kita ini teman.

Maafkan jika aku terlalu menuntut..
Maafkan jika aku terlalu berharap lebih pada kalian..
Maafkan jika aku terlalu memaksakan kehendakku pada kalian..
Gomen kudasai!

.
.

Karena kita ini teman..
Atau hanya aku yang berpikir demikian?
.
.

Temanku tak banyak, maka dari itu aku sedikit menaruh harapan pada mereka.
Temanku tak banyak, tetapi aku percaya pada mereka.
Temanku tak banyak, makanya aku akan memperlakukan mereka sebaik yang aku bisa dan sebisa mungkin membuat mereka nyaman akan keberadaannku.
Aku berusaha takkan mengecewakan mereka!

Melalui tulisan inilah aku dapat menyampaikan uneg-unegku..
Sedikit melegakan hati.. Yah.. *ngelapingus*

Rabu, 24 Februari 2016

Februari: Ujian Praktik II

Konbanwa minna~

Udah tanggal 24 aja ya, nggak kerasa udah memasuki hari-hari menjelang akhir bulan Februari..
Itu artinya 40 hari lagi siswa-siswa SMA/SMK di Indonesia kita ini akan menghadapi yang namanya Ujian Nasional Berbasis Komputer aka Computer Based Test, termasuk saya sendiri sih.
Ngeri-ngeri sedap--

Oke, tapi malam ini aku nggak akan membahas UNBK/CBT. Melainkan kelanjutan dari ujian praktik akuntansi Senin kemarin.

Lelah? Letih? Lesu? Lemas? Lunglai? Udah pasti.. Nggak cuma lelah fisik, guys.. Tapi pikiran juga.. Lha wong otaknya jalan terus, nggak berenti mikir.
Jadi kami mulai pukul 08.00, dan mengakhiri ujian maut itu pukul 16.00 WIB. Banyak dari kami yang berhasil memyelesaikan praktik itu. Tapi banyak juga yang belum komplit, kebanyakan belum pada posting, sih.. Termasuk saya, hehe :p
Waktu segitu kurang cukup ternyata.. Tapi mau nggak mau harus dikumpulin juga, hiks..

Nah, ternyata ujian praktik ini belum berakhir!
Yep, besok masih ada lagi. Dan ini yang terakhir.

Ujian praktik besok pagi adalah akuntansi komputer (MYOB). Soal yang diujikan masih sama. Kira-kira bisa nggak yaa??
Ahhh ya harus bisa dong, orang akuntansi tuh makanan kita sehari-hari kok! :D
Udah terbiasa praktik myob perusahaan dagang, cz mapel satu ini ada 6 jam dalam seminggu. Mudah-mudahan bisa, mudah-mudahan.

Sama kayak kasus sebelumnya, di awal-awal mungkin lancar-lancar aja.. Tapi kalo dah lewat satu-dua jam pasti (isi sendiri), haha.

Aku berdo'a semoga ujian praktik kejuruan besok lancar, sukses, dan berjaya! Aamiin.
Udah, segitu aja.. Waktunya tidur (*>.<*)

Bye ^o^

Minggu, 21 Februari 2016

Februari: Ujian Praktik Kejuruan

Assalamu'alaikum..
Wilujeng wengi sadayana..

Dah lama nggak posting di blog ini, maafkan saya yang sedang dibuat mumet oleh aktivitas-aktivitas yang biasa dialami siswa tingkat akhir alias kelas dua belas di sebuah SMK. Intinya sih bulan Februari ini sibuk booo', Minggu kemarin baru aja melaksanakan uji coba UNBK ke-2 (itu pun yang pertama kami nggak ngikut), belum lagi ujian praktik, bimbingan belajar, dll. Jadi harap maklum yaaaa-- hehe.

Try Out UNBK kemarin nambah pengalaman baru.. Yang kami hadapi bukan lagi soal-soal di lembaran kertas yang bisa digarap sambil tidur-tiduran, melainkan ngadepi perangkat keras berupa komputer dan teman-temannya.

Oohh jadi gini tho ujian make komputer..

Daku kerjakan soal-soal yang terpampang di layar monitor sambil senyam-senyum sendiri, betapa katroknya aku! Haha.

Jauh dari harapan, lagi-lagi aku dapat duduk di pojok depan, kayak tes biasanya.. Padahal kupikir duduknya bakal ganti  -_-||
Aku pengen banget bisa duduk di belakang, soalnya dengan duduk di belakang bisa deh ngawasin semua anak-anak di depanku (menurutku itu keren), bisa leyeh-leyeh dikit, tidur-tiduran, dll.. (ide buruk, jangan ditiru :p)

Tapi kalo duduk di depan kadang penyakit Autitis Media Supuratif Kronis ku ini kambuh juga (baca: congek), gak noleh-noleh kalo dipanggil temen, haha *peace*

Alhamdulillah try outnya lancar, walau masih banyak kendala..

Dan besok hari giliran praktik kejuruan! Praktik, men! Ciyusan.. Mimpi buruknya jurusan akuntansi! *lebay ah*
Aahh.. Aku cuma.. Nggak ngerasa udah mau praktik aja.. Haha. 2 tahun yang lalu aku masih ngeliatin kakak kelas yang walaupun mukanya keliatan capek tapi tetep belajar bareng di masjid pas lagi rehat, dan sekarang giliran aku dan anak akuntansi lainnya yang bakal mengalaminya! Wow!

Sehari full ngublek, megang kalkulator nggarap akuntansi.. Hohoho. Siap-siap dibikin stress sama angka deh!

Jadi menurut jadwal.. besok bakal dibagi tiga tahap.. Tahap pertama mengelola buku jurnal, waktunya lebih kurang tiga jam-- ahh, kecil.. enjoy.. Pagi-pagi masih fresh! ^o^

Tahap ke-dua mengelola buku besar, tenaga dan pikiran mulai terkuras.. ●_●

Tahap ke-tiga, mengerjakan siklus akuntansi. Dari mulai jurnal penyesuaian -> neraca lajur aka worksheet -> laporan laba/rugi -> laporan laba ditahan -> laporan posisi keuangan aka balance sheet/neraca -> laporan arus kas -> jurnal penutup -> dan terakhiiiiir.. neraca saldo setelah penutupan!
O ya, jangan lupakan juga posting akun dari j. penyesuaian ples j. penutup ke buku besar, huehehe..
Menurutku ini yang paling berat. Bisakah kami melewati tahap terakhir ini?? Yang pasti jangan sampe tepar deh yaa.. (✖_✖)

Gimana, mantep kan praktiknya jurusan akuntansi? >_<
Kata Pak Zaenal kami disuruh bawa minuman keringat p**cari, biar nggantiin cairan tubuh yang ilang, biar enggak liyang-liyeng, haha. Oke deh, Pak.. Siap!

Segitu dulu deh cerita dariku. Doakan aku yaa.. semoga praktik besok berjalan tertib dan lancar.. Dan terus bersemangat pokoknya.
Ne, mata ashita! (⌒o⌒)
Wassalam.

Dariku yang sedang mumet,

Ika AP.

Selasa, 09 Februari 2016

Paintër (lyric)

Paintër
Music & Lyrics : halyosy
Vocals : Vocaloid (collaboration)

Romaji

Egake! Fude ga ugoku kagiri
Egake! Iro ga tsuzuku kagiri

“Nani wo egaita mo ii” to sazukete kureta
Takusan no enogu to masshiro na kyanbasu
Toumei na kokoro de nigirishimeta fude
Me ni utsuru subete azayaka ni mieta… noni

Toshi to tomo ni uzumoreteku senga
Nanajuu okushoku ga kosutta monda
Jibun rashi sa mosaku shite jidanda
Oh oh oh oh oh oh oh

Egaki kata wa dare mo oshiecha kurenai
Nanoni sukina you ni sasete kurenai
Yaku mo wakarazu kasane nigotteku
Oh oh oh oh oh oh oh

Chotto mawari wo miwataseba
Neru ma mo oshimi sode yagoshippanashi
Ashita wo mezashite tomoshita toushi
Minna onaji nan da!

Imagine the new world
Imagine the future
Sono te de nanimokamo nuritsubuse

Imagine the new world
Imagine the future
Darre datte yuzurenai yume ga aru

Egake! Fude ga ugoku kagiri
Egake! Iro ga tsuzuku kagiri

Oshiire no oku ni nemurasete nooto
Kotae wo motomete suri hetta enpitsu
Gaki kake no sukecchi wasureta furi shite
Mainichi gamushara kujikezu ni koreta… noni

“Otona ni naru no ga naze waruinda”
“Risou dake ja kutte ikenainda”
Nuri katameta uso ga hokoronda
Oh oh oh oh oh oh oh

Jinsei wa anduu de torikesenai
Mashite riduu de yarinaose mo shinai
Ippitsu gaki no michi ga nijin deku
Oh oh oh oh oh oh oh

Chotto ushiro furimukeba
Dessan mo passu mo tsutanakute mo
Junsui ni egaki nagutetta ano koro
Nante jiyuu nanda!

Imagine the new world
Imagine the future
Sorezore no enogu wo buchi makero

Imagine the new world
Imagine the future
Hitori de wa mirenai yume ga aru

Egake! Fude ga ugoku kagiri
Egake! Iro ga tsuzuku kagiri

Hey! Ladies & gentlemen, boys & girls
Koko wa nani demo arina terankai
Look at this! Sora tobu sakana!
Look at this! Mafuyu no himawari!
Look at this! Nishi kara noboru taiyou!
Kyou kasho ga tadashii to wa kagiranai

Red! Aka wa susume?!
Blue! Ao wa tomare?!
Yellow! A.. E.. Kiiro wa docchi demo…
Kanjita mama ni imi mo erabeba ii

Geijitsu wa bakuhatsu shita ato no nochi tsuke da
Karikari hikkaite Petapeta kuttsukete
Goshigoshi kosutte Kushakusha marumatte
Soredemo nao nokotta mono koso ga
Kono yo de jibun dake no iro nan da!

Imagine the new world
Imagine the future
Sono te de nanimokamo nuritsubuse

Imagine the new world
Imagine the future
Dare datte yuzurenai yume ga aru

Machi yuku hito mo Komoru juunin mo
Ato mo tami mo kimi mo boku mo
Hyakuninhyaku yo
Konna fuu ni atsumatte Tooku kara nagamereba
Ookikute Karafuru na Yume (e) ni narunda!

Imagine the new world
Imagine the future
Sorezore no enogu wa buchi makero

Imagine the new world
Imagine the future
Hitori de wa mirenai yume ga aru

Egake! Fude ga ugoku kagiri
Egake! Iro ga tsuzuku kagiri
Egake! Fude ga ugoku kagiri
Egake! Iro ga tsuzuku kagiri

Nuritsubushi oeta azayaka na kyanbasu
Tsugi wa donne e wo minna to egakeru no kana…

Sabtu, 30 Januari 2016

Masalah Cita (One-shot)

       Setiap orang nggak bisa lepas dari yang namanya masalah. Kita hidup ditemani masalah, dan dituntut sekreatif mungkin untuk menyelesaikannya.
Walau hidup nggak melulu soal masalah, sekarang ini aku sedang ditimpa masalah.

       Lupakan persoalan Iren yang meminta bukunya dikembalikan tepat pagi ini di jam pelajaran pertama. Karena kalau tidak, dia pasti akan kena masalah.
Lupakan persoalan susu Upi, maksudku, susu sapi pesanan Upi yang sedang kubawa di dalam tasku ini, walau jika ia tak meminumya sekarang, perutnya akan bermasalah.

       Mari lupakan persoalan mereka barang semenit saja. Sebab, sekali lagi, saat ini aku sedang dalam masalah!

                                    ****

       “Cita, kamu gimana sih? Gara-gara kamu telat masuk, aku kena masalah, nih! Aku kena marah Pak Subhi.. Hiks..” racau Iren lebay.

       “Aduuh, Cita.. Kamu kesiangankah..” Upi berkata dengan raut prihatin. Sebotol kecil susu sapi berada dalam genggamannya.

       Tapi walau bagaimanapun akulah orang yang menyebabkan mereka mengalami semua ini. Coba saja kalau aku masuk tepat waktu, pasti  semua masalah ini nggak akan terjadi.

       “Dengan sangat menyesal aku mengucapkan kata maaf yang sebesar-besarnya pada kalian berdua. Maaf yaaa.. ”

       Iren membuat ekspresi mewek di wajahnya. Sedangkan Upi bisa memaklumiku.

       Tak lama kemudian hadir makhluk lain di antara kami bertiga. Sesosok makhluk tinggi membawa buku besar berwarna biru. Sebut saja dia D. Roman-romannya mulai nggak enak, nih.

       “Hai, Cita! Tadi kamu telat sepuluh menit sejak kedatangan guru ke kelas.. ” kata D ramah. “sepuluh dikalikan seribu, kas masuk sepuluh ribu,” tambahnya. Kata-kata ajaib yang membuat siapapun siswa di kelas ini enggan mendengarnya.
       Oke, ini jurusan akuntansi. Segala hal perlu diperhitungkan.

       “Ayo, sini..” tagih D tanpa melihatku. Dia sedang menulis namaku di daftar pelanggar peraturan kelas.

       Nama   : Cita BS
       Denda  : Rp.10.000,- -- terlambat masuk kelas.

       Baiklah, ini konsekuensi dari terlambat masuk kelas. Dengan berat hati kurogoh saku seragamku. Tapi.. kok kosong ya? Kurogoh lagi, memang nggak ada. Kurogoh saku rok abu-abuku, nggak ada juga. Oke, keep calm, Cita.

       “Kenapa?” tanya D. Membuat Iren dan Upi menatap fokus ke arahku.

       Dengan menyesal, aku katakan.. “Duitku ketinggalan.”

                                    ****

       Pada akhirnya, aku punya utang dengan kas kelas. Dan berjanji akan melunasinya esok hari.

       Orang bijak bilang, masalah ada untuk diselesaikan. Hidup tidak akan menarik kalau tidak ada rintangan. Kita hanya akan cepat bosan kalau hidup seperti itu-itu saja. Jangan takut kalau masalah datang. Tantanglah ia seperti Engkau menantang lawan di sebuah pertandingan.

       Kata-kata itu memberi sugesti positif di otakku. Aku tersenyum.
       Ya Allah, hidupku nggak lepas dari yang namanya masalah. Itu tandanya Engkau memperhatikanku.
                             
                                 SELESAI

**Cuap-cuap penulis**

Lalala yeyeye.. Selesai juga ngetik cerita gaje ini. Ide menulis aku dapatkan waktu lagi nyuci tadi sore, haha.

Masih inget kan dengan Cita? Salah satu cameo di cerpenku (kalau pantas disebut cerpen) yang sebelumnya. Kali ini dia jadi protagonis, kekeke.
Di sini aku ceritakan dia sosok orang yang dikelilingi oleh masalah, kaku, pasrah, namun juga pelupa. Nggak jauh beda sama yang aslinya, huahaha, peace ^^v

Tapi di sisi lain Cita ini baik, enak dimintai tolong, melasan, rajin bantu-bantu, dll. ^^

Yap, seperti yang Cita bilang, hadapi masalah yang ada dan jangan pernah takut kalau masalah datang.

Oke, segini aja dulu.
Umm, berikutnya, siapa ya?? (*´∇`*)

Jumat, 22 Januari 2016

Ghost Rule - Hatsune Miku (lyric)

Ghost Rule / ゴーストルール
Music & Lyrics: DECO*27
Vocals: Hatsune Miku / 初音ミク

watch the video >> http://www.nicovideo.jp/watch/sm27965309

Romaji:

Dou datte ii koto o uso tte haite modorenai
Jikou nante yatte konai ubatta you ni ubawarete

Kyou datte kanawanai omotta you ni damasenai
Kusatte iru boku ni wa kusatta mono ga wakaranai

Oide koko made sutei

“kakushite shimattanda”

Mēdē boku to wakatte mo mou dakishimenakute iinda yo
Mēdē boku ga wakattara mou ichido waratte kureru ka na

Maboroshi datte shirunda yo
Usotsuki datte shirunda yo nē

NO datte iu hazu ga kyodo tte YES o koe ni dasu
Koukai no zeijaku wa damashita hou ga seigi nano

Hikyou datte kamawanai inotte oite sore wa nai
Kazatte ita jouzetsu ga boketsu o hotte yakeru sama

Oime doko made gurē

Higaisha zura shitatte

Mēdē boku o shikatte yo shoujikisha ga yume mitai nara
Mēdē boku o sabaite yo saigo made amaete shimau no wa

Bourei datte shirunda yo
Kūhaku datte shirunda yo nē

Tarinai mono o nozondara boku ja nai boku ni deatta yo
Soredemo mae ni susunda no kurakura shichau yoru mo
Tarinai boku o aishite yo EGO-MAMA ga boku o sodateta no
Kimi ni wa boku ga mieru ka na kodoku na piero ga

Mēdē boku to wakatte mo mou dakishimenakute iinda yo
Mēdē boku ga wakattara mou ichido waratte kureru ka na

Mēdē boku o shikatte yo shoujiki mono ga yume mitai nara
Mēdē boku o sabaite yo saigo made amaete shimau no wa

Mēdē boku o abaite yo mou jiki owaru kono sekai kara
Mēdē boku to odotte yo saisho kara inai to wakatteta?

Aa

Maboroshi datte shirunda yo
Usotsuki datte shirunda yo

Bourei datte shirunda yo
Kūhaku datte shirunda yo

Dou datte ii koto o uso tte haite modorenai
Jikou nante yatte konai ubatta you ni ubawarete

Minggu, 10 Januari 2016

Hoshi miru goro o Sugitemo - H△G (romaji lyric)

Track 1. 星見る頃を過ぎても

Artist : H△G
Album : Everlasting Night of Teenage Girls


watch the video >> http://youtube.com/watch?v=Hlq2KVSROCk

Check the english ver >> http://ikappon.blogspot.co.id/2016/01/english-version-hg-lyric.html?m=1

Romaji

Sayonara Sayonara Sayounara
Nankai kotoba ni shite mite mo
Sayonara Wa yappari sayonara
Tte iu kotobade shikanakute

Sora ni hoshi ga inai yoru kimi no
wasuremonotachi ga
Kokoro no naka no nanika wo
sukoshizutsu kaete yuku ki ga shite ita nda

Kimi ga oshiete kureta yasashisa
kimi to sagashi tsudzuketa tsuyosa mo
Kimi to mite ita chiisana yume mo
ano yakusoku mo
Kimi ga nokoshita mune no itami mo
kimi to sagashita fuyu no seiza mo
hoshifuruyoru mo

Sukidayo Kokoro no katasumi no
omoi wo kotoba ni shite mitara
Sukidayo 
Wa yappari sukidayo
Tte iu kotoba de shika nakute

Kimi to hoshi wo sagashita yoru no
seijakusa no naka
Kurayami terasu nanika ga
hora soko ni aru youna ki ga shite ita nda

Kimi to kanjita natsunonioi mo
totemo atsukatta hi no kioku mo
Kimi to sugoshita ano fuyu no hi mo
yuki no shirosa mo
Kimi to miageta sora no aosa mo
kimi to deatta ano hi no koto mo
hoshi no namae mo

Nakushita mitsuketa mayotta sagashita
Nai tari warattari shite itanda
eien nante nai to shitteta
bokutachi ga

Kimi ga tsutaeta sayonara no imi
kimi no sabishisa sono kanashimi mo
Kimi no shigusa mo kimi no egao mo
sono nakigao mo
Kimi no inai shizukana asa mo
kimigasukidatta ano uta mo
hoshi mita yoru mo

Kimi ga oshiete kureta yasashisa
kimi to sagashi tsudzuketa tsuyosa mo
Kimi to mite ita chiisana yume mo
ano yakusoku mo
Kimi ga nokoshita mune no itami mo
kimi to mitsuketa natsu no seiza mo
hoshifuruyoru mo
.

credit : damiareiia.blogspot.co.id/

Hoshi miru goro o Sugitemo (English Version) - H△G (lyric)

Track 8. 星見る頃を過ぎても(English Version)

Artist : H△G
Album : Everlasting Night of Teenage Girls



Lyrics


Goodbye goodbye
Oh baby goodbye goodbye
No matter how many words we have to define
Goodbye goodbye
Oh darling goodnight goodnight
No matter how many times, it’s just not right

Empty sky
I’m alone with no one nearby
But our memories ignite the passion that keeps us both alive
Invite us to the beautiful star sight
Our hearts unite

It’s your consideration
Your patience, dedication
Devotion, action, forbearance that keep me flying high
Compassion, reinforcement
Encouragement, conviction
You are the star in my eyes

Acceptance, recognition
Assurance, absolution
Even your existence takes the burden off my mind
Allow me to fight by your side

I love you so
Oh baby my emotions flow
No matter how many failures how much sorrow
I love you so
Oh darling I just love you so
No matter how many times, I have to follow

Pretty sky
I’m stargazing with you nearby
And our memories ignite the passion that keeps us both alive
Invite us to the beautiful star sight
Our souls unite

We’ve walked through every season
The winter snow, summer wind
Memories of what happened leave me little butterflies
My eyes went close and open
And captured every moment
Your smiles are always bright

I’m glad to have such fortune
Don’t make this an illusion
There are still so many versions of the night sky we both liked
I want to stay by your side

On a cloudy night
Just you and I
You’re so closeby
Yet so far from my life
The way you smiled
The way you cried
Oh baby there’s no such thing
Forever’s just a saying
There’s nothing I can decide

It’s your consideration
Your patience, dedication
Devotion, action, forbearance that keep me flying high
Compassion, reinforcement
Encouragement, conviction
You are the star in my eyes

Acceptance, recognition
Assurance, absolution
Even your existence takes the burden off my mind
Allow me to fight by your side

We’ve walked through every season
The winter snow, summer wind
Memories of what happened leave me little butterflies
My eyes went close and open
And captured every moment
Your smiles are always bright

I’m glad to have such fortune
Don’t make this an illusion
There are still so many versions of the night sky we both liked
I want to stay by your side

.

Credit : project-mili.bandcamp.com/

Sabtu, 02 Januari 2016

CERITA IREN


       Aku Iren Pratiwi. 17 tahun. Mengaku sebagai seorang pencinta kucing namun tidak memelihara kucing di rumah. Terlahir sebagai seorang gadis yang cuek, maniak komputer, dan ditakdirkan menyukai serial kartun negeri sakura macam Narto Syaipudin, seorang manusia setengah siluman anjing bernama InuYasha, samurai dengan tanda silang yang membekas di sebelah kiri pipinya, juga dua anak kembar dengan kakak galak yang bernama Ros—ah, bukan, tentu itu nggak termasuk. Kecuali jika kau melihat Upin dan Ipin dengan mata bulat besar beserta rambut yang mulai lebat dengan warna-warni yang mencolok. Mungkin akan seperti itulah Upin-Upin jika diproduksi di Jepang. Upin-Ipin Anime Version.

       Oh iya, tahukah kamu bahwa sampai saat aku duduk manis di ruang lab komputer ini aku masih berstatus jomblo? Well, itu tidak penting, sih. Tetapi aku hanya ingin memberitahumu. Aku masih cukup ingat dengan kalimat yang kutulis besar-besar dengan tinta hitam tebal di buku diary-ku. 'NGGAK ADA YANG NAMANYA PACARAN SEMASA SEKOLAH! APA-APAAN ITU PACARAN. BUANG-BUANG WAKTU AJA!'

       Haaa, mungkin itu juga yang mendasari mengapa sampai detik ini aku nggak punya pacar. Janji keramat. Nggak mungkin kan, aku menjilat lidahku sendiri? Cukup Farhat Abbas yang melakukannya. Terlepas dari kenyataan bahwa memang nggak ada seorang pun teman lelaki yang dekat denganku. Saat ini.

       Dua tahun yang lalu, aku mempunyai teman laki-laki saat masih duduk di bangku sekolah menengah. Aku berteman baik dengan beberapa anak.

       Masih teringat jelas di benakku saat bagaimana dengan isengnya aku menjulurkan kaki ketika Dio lewat sehingga dia tersandung dan hampir jatuh, saat Nur-M kehilangan buku matematika ketika ulangan akan dimulai, waktu Badri tidur dan aku memposting foto eksklusif dirinya di grup efbe (tak ketinggalan pula ilernya), dan beberapa kejadian menarik lainnya. Kami berteman, dan aku suka menjaili mereka. Sebab, mereka tipikal orang yang 'enak' untuk ditindas! Hehe. 
Oh, betapa menyenangkannya masa-masa itu. Namun, kuulangi, naasnya, sekarang aku nggak punya satupun teman laki-laki yang dekat denganku. Ya, untuk saat ini memang nggak ada. Walau begitu aku masih bertanya-tanya. Mengapa??

       Untuk itu pada suatu malam aku mematut diriku di depan cermin. Hal yang paling jarang aku lakukan semenjak aku kembali mengenal Narto, dkk.

       Ya, bisa dibilang aku tidak terlalu jelek, meski jauh dari kata cantik. Meski ditumbuhi beberapa jerawat yang mulai aktif bersemayam awal tahun lalu, setidaknya hidungku mancung, walau gigiku gingsul. Gingsul itu manis, bukan begitu? 
Tetapi meski banyak kekurangan, aku cantik, tetap cantik! Tentu saja. Ibuku yang mengatakannya. Haa, kena' kau!!

       Aku tersadar dari kesibukanku melamun saat bel sekolah yang mirip es krim wal*s berbunyi. Aku sering berpikir, mengapa mereka (orang-orang sekolah) memilih bel seperti itu untuk dibunyikan di sekolah. Akibatnya, banyak orang yang salah paham. 
Salah satunya temanku yang sedang berjalan menuju ke arahku saat ini, Maroh. Saat kali pertama mendengarnya, ia bertanya padaku. “Ren, koperasinya jualan es krim, ya?” tanyanya polos. Aku pun menjelaskannya dengan sejelas-jelasnya, dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

       “Ren,” panggil cewek berpipi bakpao itu.

       “Oi, Ren.. Ke kantin, yuk! Udah laper, nih..” Carla yang baru datang langsung mengeluh, tangannya mengelus-elus perutnya.

       “Yuk dah!” Aku pun bangkit dari dudukku. Mengikuti Maroh dan Carla yang keluar lebih dulu.

       “Yang lain nggak pada ikut?” tanyaku, karena merasa sepi hanya bertiga.

       “Cita nitip, Upi sama Iqor ke masjid,” jelas Maroh sambil merapikan jas almameter kebanggaan jurusan kami.

       “Mereka mau bersih-bersih masjid?” tanyaku yang langsung saja dibantah oleh Carla. Aku nyengir. Tentu aku sudah tahu jawaban dari pertanyaanku sendiri. Mereka sedang sholat dhuha. Nah, jika kamu ingin bertanya persoalan agama, tanyakan saja pada Ustadzah Iqor juga Ustadzah Upi. Dari kami berlima, dua orang itulah yang paling religius.

                               *****

       Meski jomblo, aku sering menjumpai cowok di dalam mimpiku. Umumnya, mereka adalah cowok yang sering kujumpai dalam kehidupan sehari-hari.

       Aku pernah memimpikan Budi (bukan nama sebenarnya), tetangga sebelah rumah yang dua tahun lebih tua dariku. Nggak ada yang aneh dalam mimpi itu, hanya percakapan biasa yang samar-samar bisa kuingat saat bangun tidur.

       Kemudian memimpikan seorang teman  yang pernah sekali main ke rumah. Memboncengnya naik motor? Ya ampun! Bahkan di dunia nyata aku belum pernah membonceng laki-laki manapun, kecuali ayahku tentunya. 
        Tetapi, sangat disayangkan, dalam waktu dekat, orang yang kukagumi ini akan segera melepas masa lajangnya, dengan seorang perempuan yang bernama sama denganku. Ya, aku nggak pernah menyangka hal ini nyata dan akan terjadi.

       Suatu hari sepulang prakerin mataku tak sengaja melihat sebuah karton bertuliskan ~ Parjo & Iren ~ di bibir sebuah gang, dengan petunjuk arah dihiasi janur kuning yang melengkung indah di atasnya. Sungguh, saat itu aku hanya bisa geleng-geleng kepala melihatnya. Iren yang mana?? Bisakah kami, emm.. Menik—uhuk! Tiba-tiba aku terbatuk kala memikirkannya.

       Dan kini aku sudah tahu jawabannya. Memangnya siapa yang mau dengan gadis SMK ingusan yang memasak air saja sampai gosong? Aishh.. Aku tertawa mengingatnya.

       Ah, hal seperti itu sudah terjadi berulangkali, dua kali maksudku. Kenalanku, orang yang pernah dekat denganku, menikah dengan perempuan yang memiliki nama yang sama denganku. Apa menurutmu aku perlu ganti nama? Coba katakan. Dan ya, semua itu kualami dengan orang yang lebih tua.

       Lalu, bagaimana dengan yang lebih muda?

       Pagi hari saat berangkat sekolah, aku memarkir motor suprapritku. Lewat kaca spion, aku tahu seseorang di belakangku sedang memperhatikanku. Saat kutengok, ha! Ketahuan kau, Nak! 
Dia pun bergegas mengalihkan pandangannya. Kabar baiknya, aku mengenal anak laki-laki itu. Kelas sepuluh otomotif 3. Pernah sekali aku mengampu di kelasnya saat kegiatan kepramukaan.

       Esok harinya, hal yang sama terjadi lagi. Dia anak yang rajin dengan semangat muda yang meluap-luap, walau laki-laki dia selalu berangkat pagi. Aku semakin penasaran dengan bocah itu. Saat aku mulai memperhatikannya dan tertarik tentangnya, esok harinya..

       Aku berangkat sekolah lima menit lebih awal dari biasanya. Aku pun melangkah menjauhi tempat parkir tepat saat dia menurunkan seorang cewek berambut panjang dari boncengan motornya. Ouch, sakitnya tuh.. Right in the kokoro! Geeez, meski aku sudah memperkirakan hal ini sebelumnya, senyum kecut setia menghiasi bibirku sepanjang pagi itu.

       Ada satu kasus lagi, tentang keGeeR-an. Tentang pandangan dan kesan pertama. Singkat cerita istirahat kala itu aku dan teman-temanku pergi ke kantin. Ada seorang anak laki-laki yang menarik perhatianku. Tinggi, berkulit sawo kinyis-kinyis, dan rahangnya kokoh. Tak sengaja pandangan kami bertemu. Sorot matanya tajam. Malu, kutundukkan kepalaku. Dia kemudian berjalan lurus ke arahku. Tapi, keningku berkerut kala mendengar seruannya. Seruan macam itu ditujukan kepadaku? Nggak salah?

       “WOY! Pinjem duit!” ia berjalan lurus melewatiku, menuju ke teman-temannya yang ternyata berada tak jauh di belakangku.
Satu kata yang menggambarkan keadaanku saat itu, LEMAS.

       “Kenapa kamu, Ren? Ren?” Maroh yang baru datang langsung mencemaskan keadaanku.
                               
                                *****

       “Iren, tugas bahasa inggrismu udah jadi?” tanya Cita di sela-sela istirahat.

       Aku mengangguk pelan. “Udah..” fokusku kembali pada komik yang sedang kubaca. “Udah dikumpulkan juga. Kenapa?” aku balik bertanya.

       “Aku lupa bawa kamus, Ren..” akunya lirih.

       “Aku juga, Ren..” tiba-tiba Carla ikut nimbrung.

       “Hmm.. Kebiasaan!” mataku masih fokus dengan komik yang kubaca ketika mengatakannya.

       Cita menarik-narik kerudungku. “Tolong dong, Ren.. Kalo nggak dikumpulin sekarang berabe nih!”

       Dari bangku belakang, Maroh berteriak dengan menyebut namaku. “Iren.. Bahasa inggrisnya tengah hari apa?”

       Aku tak kuasa menolak. “Midnight..” kata itu meluncur bebas dari mulutku.

       “Well-known apa ya, Ren?” tanya suara lain, kutebak ini suara Iqor yang sedang terserang flu. Bindeng.

       “Hmm.. Well-known  itu Popular.”

       “Sama aja Famous.. Terkenal.” Upi menambahkan. “Takdir itu fate ya? Kalo ditakdirkan fate-nya dikasih tambahan 'd'?” Upi bersuara lagi.

       “Iya.. Itu pinter..”

       “Kamu nomer 5 ngisinya tadi apa?”

       “Aeh, Do it with your own risk, apaan?”

       “...”

       Begitulah. Walaupun bahasa inggrisku nggak selancar orang inggris dan memoriku terbatas, tapi aku biasa menjadi sasaran 'pertanyaan' teman-temanku. Sehingga mereka sering menyebutku 'Kamus Berjalan'. Entahlah, aku merasa senang bercampur sedih ketika mereka menyebutkannya.

       “Aduh, lieur mikirin bahasa inggris! Makan aja yukk!”

       “Iya nih, makan dulu aja yuk!” Cita setuju dengan usulan Carla. Maka ia pun menutup buku bersampul biru tua itu. “Nih, aku bawa sambel terasi favorit kalian semua.”

       “Wah, asik nih! kebetulan aku nggak bawa bekal. Nimbrung boleh, ya?” tanpa persetujuan, aku menutup komik Detective Conan yang tengah kubaca dan bergabung bersama mereka. Mencicipi satu persatu makanan yang mereka bawa. Kami makan bersama-sama. Sesekali tertawa karena celetukan Carla.

       Ahh.. Berkumpul bersama kawan-kawan seperti ini jauh lebih menyenangkan! Dan inilah yang aku cari. Kebersamaan. Esok hari, pasti aku akan merindukan saat-saat seperti ini. Itu pasti. Berdo'a saja, semoga kita diberikan kesehatan dan umur yang panjang. Aamiin.

       Tak peduli dengan status jones yang hampir 4 tahun aku sandang ini. Aku sepenuhnya sadar, kita nggak perlu pusing-pusing memikirkannya. Karena aku percaya Allah sudah menentukan jodoh kita. Yang perlu kita lakukan hanyalah meng-upgrade diri. Just enjoy your life!

                             -SELESAI-


*Cuap-cuap Penulis*

Umm.. Hai.. Omong-omong, apa tulisan gaje di atas pantas disebut cerpen?

Ugh.. Maaf saja, karena yang kutulis ini ide-ide yang terlintas di pikiranku saat itu. Ya, cerita di atas muncul karena keresahan-keresahanku sebagai seorang remaja. (80% berdasarkan pengalaman pribadi)

Kadang merasa diri ini sangat jauh berbeda dari individu lain, mengapa ia bisa begini sedangkan aku tidak? Seakan-akan aku atau kami, yang masih memegang prinsip kuno “dilarang pacar-pacaran, wong masih anak sekolah” ini menjadi minoritas. 
Bukan, bukan berarti Aku merasa paling benar, aku sadar sepenuhnya diri ini masih banyakkk sekali kekurangan.

Walau begitu, menjadi 'single' seperti ini adalah jalan yang aku pilih, tapi kadang kalau ingat, kok malah jadi galau sendiri ya? haha. (ilmune_isih_lemah.com)

Whatever, Allah sudah punya rencana. Kalem wae, xixi. Lagipula aku nggak sendiri, hidupku dikelilingi oleh para Jomblowati! :D
Jadi..

Hidup Jomblo
Hidup Single!

Oktober, 2015

**Bonus Pic

Sumber : google.com