Selasa, 09 Oktober 2018

Ever (lyric) - Otomachi Una (音街ウナ)


Song title: "ever"
Singer: Otomachi Una
Producer(s): Neko Allergy (music, lyrics)
Mifuru (illust)


Bokura wa doko e
demo ikeru yo
saegiru mono nante naikara
susumitai kata e ikeba ii
amekaze datte hetcha-radakara
kizu tsuitatte kankeinai

kidzukanakatta jibun no orokasa o
kidzuku ni wa oso sugita

saisho kara zutto
umaku nante ikanaikedo
sonotame ni kitto
bokura ni wa ashita ga
aru nodakara
naitewaratte okotte yorokonde
mata waraou

bokura wa doko e
demo ikeru yo
ochikomu koto nante naikara
naritai mono ni nareba ii sa
donna sugata demo kimi wa kimi
donna katachi demo boku wa boku

kōkai nante kazoekirenai
sore demo kamawanai yo

shiawase nante
boku ni wa muenda to omotteta
sono tame ni zutto
jibun jishin o azamui teta
boku to kimi to anata to watashi ga ite sore de ii

saisho kara zutto umaku nante ikanaikedo
sonotame ni kitto
bokura ni wa ashita ga aru nodakara
naitewaratte okotte yorokonde mata waraou

Minggu, 18 Februari 2018

Penjelasan Singkat Kalimat Fakta dan Kalimat Opini

Kalimat fakta adalah kalimat yang dapat dibuktikan kebenarannya.
Kalimat opini adalah kalimat yang berisi  gagasan, ide atau pendapat. 


Perhatikan contoh kalimat fakta dan opini di bawah ini.

Contoh kalimat fakta:
1. Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus tahun 1945.
2. Rio Haryanto menjadi pembalap Indonesia pertama yang berkiprah di ajang F1.
3. Telah terjadi Gerhana Matahari Total (GMT) pada tanggal 6 Maret 2016.
4. Grombyang adalah kuliner khas Pemalang.
5. Ujian Nasional Berbasis Komputer pertama kali diselenggarakan pada tahun 2014.

Contoh kalimat opini:
1. Menurut saya Indonesia adalah negara dengan penduduk teramah di dunia.
2. Rio Haryanto adalah pembalap muda yang tampan dan berbakat.
3. Grombyang adalah makanan yang sangat lezat.
4. Penyebab kecelakaan diduga karena sopir mengantuk saat mengendarai busnya. 
5. Sebaiknya siswa tidak membawa ponsel saat ujian. 

Kenangan Kami di Baturaden

Hari Minggu, tanggal 20 Desember 2015 adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak di kelasku. Sebab di hari itulah giliran kelas kami, XII Akuntansi 1, mengadakan Photo Session (biar kerenan dikitt) untuk foto album tahunan. Lokasi yang kami pilih adalah Objek Wisata Baturaden, biar sekalian rekreasi pasca-ujian akhir semester 5 gitu lhoo, hehe. Gimana ceritanya? yukkk disimak..

Sebelum berangkat, kami anak-anak Jaksa (Jalinan AKuntansi SAtu) diminta berkumpul di sekolah pukul 06.00, setelah menunggu selama lebih kurang satu setengah jam, akhirnyaaaa.. Barulah pukul 07.30 kami berangkat menuju ke tempat wisata. Satu setengah jam menunggu bus sewaan n' temen-temen yang doyan ngaret, hehe.

Perjalanan dari Petarukan menuju ke Baturaden di Purwokerto sana memakan waktu kira-kira 4 jam. Sangat melelahkan! Ditambah lagi dengan kondisi bus yang penuh sesak. Tapi karena badanku ini kecil, jadi bisa deh nyempil di mana aja :p dan yeyy! alhamdulillah kami sampai di sana dengan selamat.

Setelah kami tiba di terminal Baturaden pada pukul 11.15, kami semua pun diminta turun. Ternyata di sana banyak juga angkutan yang menawarkan jasa mengantar sampai ke objek wisata. Tapi kami ber-39 lebih memilih jalan kaki menuju ke puncak sana. Alasannya, jalan kaki lebih sehat, di samping untuk menghemat uang saku, hehe.

Padahal nih ya jarak dari terminal ke objek wisatanya 500 meter!  Jalannya menanjak juga lho, ditambah lagi bawa properti ini itu.. Double capeknya. Tapi karena merasa tertantang, ya udah ayok jalan aja. Hasilnya, sampai di sana kami ngos-ngosan. Bedak, riasan segala macam lunturrr semua, haha.

Akhirnyaa.. Kami pun tiba di objek wisata. Setelah menyerahkan tiket, kami semua masuk. Wew, hari itu cukup rame, kami pun duduk-duduk dulu sejenak untuk menghilangkan rasa lelah.

Sambil menunggu sang Photographer datang, selama dua jam di sana kami sudah sholat dzuhur, makan siang, midar-mider dari bawah sampe ke bukit yang paling  atas (sambil nyari lokasi foto yang ciamik), cekrek sana-cekrek sini, sambil nenteng-nenteng properti (walau hanya tenda sama gitar sih), dan berhaha-hihi ria (kemana-mana selalu berkelompok dan nggak bisa diem, rame, khas remaja SMA SMK)

Di waktu yang sudah mulai mendung dan mulai gerimis itu, fotografer yang kami nanti-nantikan akhirnya datang jugaaaa. Alhamdulillah!

Setelah kami semua berkumpul dan berfoto lengkap satu kelas di lokasi yang ada tulisan Baturaden, kami pun dilepas.

Ini nih fotonya. Bukan foto yang asli sih. Cuma foto cetakan di hvs terus di foto pake hp. Foto mentahannya susah didapatkan.



Dari 5 kelompok dibagi menjadi 2. Jadi ada 2 kelompok yang ambil foto di bawah, dan 3 kelompok yang ambil foto di atas.

Dan kelompokku yang diketuai Cici, langsung mendeklarasikan diri ngambil foto di atas, hehe.
Langsung aja kami cao ke atas, nyari lokasi yang sekiranya ehhhhmm (ngeden a la Babe Cabita) banget buat foto, dan taraaa.. Kami memilih lokasi yang dekat dengan kolam permainan bebek-bebekan.
Dengan kerja sama yang solid dan semangat 45, kami pun berhasil mendirikan sebuah tenda, tenda yang dapat berdiri kokoh (lebay, padahal cuma tenda-tendaan gambar Upin-Ipin yang suka buat main anak-anak, wkk)

Sambil menunggu fotografer selesai mengambil foto kelompok sebelum kami, sebagai anak perempuan, naluri untuk berdandan pun muncul (dandan yang kami maksud cuma bedakan doang). Tanpa menunggu lama kami pun bertransformasi (yaelah ini bahasa apaan) dari cewek-cewek kluwus ke cewek-cewek kece. (Kecemplung comberan)

Ini dia fotonya. (Maaf, lagi-lagi adanya yang sudah diedit)
Fotonya lumayan bikin nyengir :D
Yaaa.. Aku nggak tahu foto kami itu konsep sebenarnya apa, ada tenda, dua orang main gitar, di dekat sumber air, guess what?



Setelah sesi foto berakhir, kami pun bebas mau ngapain lagi. Ada yang sholat, beli oleh-oleh (getuk goreng, wajib beli), foto-foto, makan-makan, main ayunan, ngamen (terutama Kurni yang demen banget megang gitar, megang doang lho ya), dll.

Foto-foto lain




Umaroh

Umi - Cita


Akhirnya setelah bersenang-senang, lepas ashar kami keluar dari Baturaden yang luas banget itu, dan balik ke terminal dengan berjalan kaki-- lagi, haha.


Kami tiba di sekolah sekitar jam 8 malam dengan selamat. Dalam kondisi lelah setelah menempuh perjalanan jauh seperti itu, aku dan yang lain masih harus mengendarai sepeda motor untuk pulang ke rumah masing-masing. Ketika sampai di rumah? Ya teparrrrr (x_x)

Ya, momen-momen itu pastilah nggak akan mudah terlupakan. Walaupun capek tapi kan seneng-senengnya dapet! Karena kebersamaan yang ada tuh erat banget..

Semoga persahabatan di Kelas XII Akuntansi 1 ini tetap terjalin sampai kapanpun. Aamiin.
Itulah tadi pengalaman kami sekelas berwisata ke Baturaden. Menyenangkan, bukan? (≧∇≦)

Senin, 02 Mei 2016

CINTA??

                         Cinta??    
              Oleh: Irmayul Afifah
     
          


     “Ray, aku ingin tahu. Menurut pendapat kamu, Cinta itu apa??” tanya Mariya yang membuat Rayhan terperanjat.
     “Maksud kamu apa??” ucap Rayhan balik bertanya.
     “Yah, maksud aku bukan apa-apa. Tapi maaf kalau aku tidak menerima cinta kamu,” jawab Mariya.
     “Loh, memangnya kenapa?? Apa salah aku Mar?? Tolong jelaskan kenapa kamu tidak menerima cintaku,” ucap Rayhan.
     “Kamu tidak salah apa-apa, Ray. Tapi, makna sebuah cinta saja kamu tidak tau, bagaimana nanti kita menjalaninya. Aku tidak mau itu semua terjadi, jadi sebaiknya kita berteman saja dulu,” jawab Mariya.
     Mereka berdua saling terdiam sesaat sampai akhirnya Rayhan angkat bicara.
     “Udah sore, ayo kita pulang!!” ucap Rayhan memecah kekosongan di antara mereka berdua.
     Mariya hanya mengangguk menanggapi ucapan Rayhan. Kemudian mereka berdua beranjak dari tempat tersebut.
                                  ***
     Ray, aku ingin tahu. Menurut pendapat kamu, Cinta itu apa??
     Yah, maksud aku bukan apa-apa. Tapi maaf kalau aku tidak menerima cinta kamu.
    Kamu tidak salah apa-apa, Ray. Tapi, makna sebuah cinta saja kamu tidak tau, bagaimana nanti kita menjalaninya. Aku tidak mau itu semua terjadi, jadi sebaiknya kita berteman saja dulu.
     Ucapan Mariya masih terngiang dan melekat dalam otak Rayhan. Dia masih tidak mengerti apa maksud dari ucapan Mariya tersebut. Sepertinya, Mariya masih tidak percaya dengan cinta Rayhan yang sangat tulus kepadanya.
     “Apa yang harus aku lakukan lagi kali ini ya Allah, untuk bisa meyakinkan Mariya kalau aku benar-benar mencintainya,” guman Rayhan pada dirinya sendiri.
     Tak berapa lama Adzan magrib berkumandang. Rayhan segera sadar dari lamunannya dan bergegas mengambil air wudlu dan melakukan shalat magrib.
                                  ***
     Rayhan menyusuri lorong yang ramai oleh mahasiswa dan mahasiswi. Mereka sepertinya sedang sibuk mendiskusikan pelajaran hari ini. Sehingga membuat Rayhan lebih nyaman berjalan di antara mereka. Dia terus menyusuri lorong sampai tiba di atap kampus.
     Dengan suasana yang damai dan nyaman. Rayhan duduk di salah satu kayu dan dia menyangga kepalanya sambil memandang atap-atap rumah yang berjejer di bawahnya. Angin sepoi-sepoi menerbangkan rambutnya, membuat suasana hantinya sedikit lebih nyaman. Baru beberapa menit Rayhan tiba di tempat tersebut. Tiba-tiba Mariya juga datang. Dia sedikit kaget melihat Rayhan yang sudah ada di tempat tersebut.
     “Rayhan!!”
     Rayhan membalikkan badannya dan dia melihat Mariya sedang berdiri di belakangnya.
     “Mariya?? Sedang apa kamu di sini??” tanya Rayhan.
     “Kamu sendiri sedang apa?” ucap Mariya balik bertanya.
     “Aku?? aku sedang ..... menikmati pemandangan di sini,” jawab Rayhan.
     “Oh.”
     “Kalau kamu, kenapa kamu kesini?” tanya Rayhan.
     “Aku? Yah aku ke sini karena aku suka pada tempat ini,” jawab Mariya. “Di sini aku bisa dengan leluasa menikmati pemandangan yang indah dan damai yang tak pernah aku lihat ketika aku berada di rumah, dan suasana seperti inilah yang bisa membuat hati aku sedikit lebih nyaman dan tenang,” tambahnya.
     “Oh ya??”
     “Iya. Kamu mau tau, bagaimana caranya aku bisa menghilangkan semua masalah yang membebani otak ku??” ucap Mariya.
     “Bagaimana caranya?” tanya Rayhan sambil melihat Mariya memejamkan matanya.
    “Itu mudah. Kamu tinggal memejamkan matamu, rasakan setiap hembusan angin yang menerpa wajahmu. Kemudian katakanlah semua masalah yang sedang kamu hadapi di dalam hati kamu, insya Allah nanti kamu akan mendapatkan sebuah jawaban atau penyelesaian atas masalah kamu itu.” Mariya membuka matanya kembali dan memandang sekilas ke arah Rayhan. Dia kembali memandang berjejer atap rumah di depannya.
     “Sepertinya mudah ya??” tanya Rayhan.
     “Itu mudah sekali. Kamu juga bisa mencobanya jika kamu punya masalah yang membebani otak kamu.”
     “Iya, aku pasti akan mencobanya nanti.” Rayhan menatap Mariya sambil tersenyum.
     “Aduh, aku harus pergi. Hari ini aku ada pelajaran, sampai ketemu lagi ya, Ray.”
     Maria tersenyum kepada Rayhan dan kemudian dia meninggalkannya sendirian. Setelah Mariya pergi, dia masih memikirkan ucapan Mariya dan mencoba mempraktikan ucapan dari Mariya.
                                    ***
     “Habis ini, kamu ada jam tambahan enggak?” tanya Rayhan setelah mereka berdua selesai makan siang di kantin kampus.
     “Em ... sepertinya enggak. Memangnya kenapa?” Mariya balik bertanya.
     “Aku ingin ngajak kamu ke atap kampus, kamu mau kan?” tanya Rayhan dengan bersemangat.
     “Ayo! Sepertinya aku juga ingin kesana,” jawab Mariya.
     Mereka berdua berjalan menuju ke atap kampus yang cukup luas.
                                    ***
     Mereka berdua duduk di salah satu kursi yang terbuat dari batu bata. Sebuah angin sepoi-sepoi menyambut kedatangan mereka berdua. Seakan-akan mengira bahwa mereka berdua adalah sepasang kekasih yang ingin memadu kasih di tempat tersebut.
     “Indah banget ya tempat ini,” ucap Mariya sambil tersenyum melihat rumah dan lalu lintas di bawah mereka.
     Rayhan hanya menatap wajah Mariya yang begitu ceria dan berbinar. Kemudian dia kembali melihat pemandangan yang ada di depannya.
     “Kenapa kamu diam, Ray??” tanya Mariya.
     “Aku sedang berpikir,” jawab Rayhan.
     “Berpikir?? Berpikir tentang apa?” tanya Mariya yang masih bingung.
     “Berpikir tentang arti sebuah cinta,” jawab Rayhan sambil memandang bola mata Mariya yang bercahaya bagaikan bintang di langit.
     Mariya hanya terdiam dan mengalihkan pandangannya pada sebuah rumah yang berbentuk joglo. “Hey lihat, rumah itu aneh ya?”
     “Iya, rumah itu aneh seperti hati ini ketika aku melihat kamu dan berada di dekat kamu,” jawab Rayhan.
     “Maksud kamu apa sih Ray? Aku kan bicara tetang rumah, bukan hati.”
     “Mariya, aku benar-benar mencintai kamu. Dan sekarang, aku akan menjawab pertanyaan yang penah kamu ajukan dulu kepada aku,” ucap Rayhan. “Cinta itu ungkapan rasa suka.”
     “Jawaban kamu masih salah Ray,” ucap Mariya. “Cinta itu tidak bisa kita ungkapkan dengan menggunakan kata-kata, akan tetapi hanya bisa kita rasakan.”
    “Kamu benar Mar, cinta itu tidak bisa kita uraikan menggunakan kata-kata akan tetapi hanya bisa kita rasakan dan kita jaga,” ucap Rayhan sedikit kecewa karena jawabannya kurang tepat.
    “Tak apa, Ray. Setiap manusia tidak ada yang sempurna, jadi kamu enggak perlu khawatir.” Mariya tersenyum kepada Rayhan. “Jika aku tidak bisa menjadi pacar kamu, aku masih bisa menjadi sahabat kamu kan??”
     “Iya sih, tapi itu beda.”
     “Apa bedanya?? Pacar sama sahabat?? Mereka toh sama-sama ada dan mendampingi kamu kan, malahan sahabat lebih berjasa dari pada pacar. Lagi pula dalam Islam enggak ada tuh kata pacaran, tapi adanya Ta’aruf,” ucap Mariya.
     “Ta’aruf??” tanya Rayhan.
     “Iya. Jika kamu benar-benar mencintai aku, pakailah cara yang sesuai dengan Syar’i yaitu Ta’aruf,” jawab Mariya.
     “Benarkah itu Mariya?? kamu akan menerima cinta aku asalkan aku melakukan Ta’aruf untuk kamu??” tanya Rayhan yang berbinar-binar.
     Mariya mengangguk dengan bersemangat dan tersenyum kepada Rayhan. Dengan penuh kegembiraan, Rayhan berteriak dan melompat-lompat. Mariya yang melihatnya hanya bisa tertawa geli.
    
                             SELESAI

Senin, 11 April 2016

Hal-Hal yang Bisa Dilakukan Pasca-UN

Ujian Nasional SMA/SMK sederajat yang dilaksanakan mulai tanggal 4-7 April 2016 akhirnya telah berakhir.

Alhamdulillah, lega rasanya. 

Di sekolahku, pelaksanaan Ujian Nasional kemarin berjalan aman dan lancar, tak banyak kendala teknis yang berarti, hanya satu-dua komputer yang error, namun langsung bisa diatasi dengan cara pindah ke komputer cadangan.

Masalah lain malah datang dari jenis soalnya, terutama soal matematika akuntansi. Ada beberapa soal yang melenceng dari kisi-kisi  , nasib angkatan korban kurikulum.. Hiks. Nggak tahu itu gimana hasilnya nanti.
Lho, kok malah curcol ujian kemarin yak? Haha.

Oke deh, kembali ke topik. Berakhirnya Ujian Nasional sekaligus menandai berakhirnya masa aktif kita sebagai siswa kelas XII. Nggak ada lagi mumet-mumet memikirkan pelajaran, nggak ada lagi repot motokopi soal-soal, nggak capek lagi mondar-mandir sana-sini nyari tutorial, nggak lagi membatasi komunikasi sama sang pacar (berlaku buat yang punya pacar), dan nggak-nggak yang lainnya.

Sekarang kita free! Woohoo! Santai-santai sambil menunggu pengumuman kelulusan? Siapa yang nggak seneng coba?!

Tapi, dari situ timbul pertanyaan. Selama nganggur begini enaknya ngapain aja, ya?

Berikut ini beberapa kegiatan yang mungkin bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang kita:

1. Menonton Televisi


Setelah berpusing ria tentu kita butuh hiburan dong? Televisi adalah salah satu media hiburan. Ada banyak sekali acara, seperti: masak, petualangan, berita, acara musik, olahraga, komedi, dsb. Ya, walaupun acara teve sekarang hiburannya kebanyakan garing sih.. Apalagi acara musik dan sinetron :v

Tapi semua itu nggak berlaku kalau teve satu-satunya di rumah kamu dikuasai sama mbah kakung kamu yang doyan banget sama acara berita dan tinju. Bilang aja dengan wajah memelas, “Mbah, aku ini habis UN, butuh hiburan.. Hiburan! Bukan nontonin berita suap anggota DPR! Sama orang pukul-pukulan! Aku kasihan Mbah liatnya, berdarah gitu, aduh copot, giginya sampe copot lagi itu, aarrrgh.. Hayati nggak kuat, Mbah.. Hiks, hiks.”

Niscaya remot berpindah ke tanganmu dan mbahmu bakal terheran-heran sama kamu. Pikirnya, ‘Nih anak kerasukan jin apa?’

2. Mepe Gabah

Mepe gabah alias menjemur padi

Berhubung musim ujian berakhir bebarengan dengan masa panen, sudah pasti para petani menyuruh anaknya buat mepe gabah. Aku juga gitu sih. Umumnya ini terjadi di desa yakk.

Kalau anak baik pasti nurut perintah orangtua, itung-itung bebantu plus dapet pahala. Tapi kan kadang malas juga.. Hal itu bisa disiasati dengan cara pura-pura mau main ke rumah temen, ngakunya ada acara penting gitu..

Emak: (melihat Jono yang berpakaian rapi) “Ehh, rapi bener anak Emak. Mau ke mana, Jon?”
Jono: “Mau pergi maen, Mak.”
Emak: “Ke mana? Ke rumah siapa?”
Jono: “Ke rumah Parjo. Ada acara penting.”
Emak: “Acara apa? Mepe gabah berjamaah? Parjo juga tadi lagi mepe gabah. Daripada kamu mepe gabah di sana, mending di sini saja.”
Jono: (tepok jidat, membatin) ‘Huasyemm, lupa!’

Tapi ternyata temenmu lagi mepe gabah juga, yo wes.. Sama aja! :D

3. Jalan-Jalan


Kalau kegiatan yang satu ini sudah pasti menyenangkan! Apalagi kalau perginya rame-rame bareng temen seangkatan, ditambah pacar tersayang, adeknya, ortunya, sekalian sama penghulunya juga! Wkk, dikira nikahan!

Tapi kegiatan yang satu ini sudah pasti ngeluarin duit. Misalnya nih, pergi jalan ke alun-alun, kamu harus siap duit minimal Rp100.000,00, itu pun masih kurang, buat ongkos parkir, uang bensin, uang makan+minum, dll.

Jono: “Bebz, udah siang, nih! kamu mau makan apa?”

Bebebz: “Hmm, nggak usah repot-repot Ay, aku cuma mau mie ayam, tapi jangan lupa dikasih bakso sepuluh biji, pakenya sambel aja ya Ay, jangan dikasih saos, umm.. Oh iya, sesimnya jangan terlalu mateng, sedikit aja, terus kuahnya juga dikit, nanti minta ditambahin pangsitnya dua kali lebih banyak ya.. terus minumnya es teh manis, bilangin abangnya gulanya dua sendok aja. Udah.”

Jono: (melongo) “A-ada lagi?”

Bebebz: (menunduk) “Umm.. Sebenarnya.. aku juga lagi pengen seblak sih.. Adekku juga pengen martabak telor..”

Jono: (tiba-tiba Jono menghilang) 

Bebebz: (panik) “Lho? Ay, Ay! Kamu di mana? AYANK!!”

**Sebenarnya Jono langsung kabur pake jurus yang diajarkan Bang Narto, yaitu Kabur no Jutsu.

Kalau mau hemat, bawa aja makanan dari rumah, jangan lupa sama air mineralnya.. Beres deh! Kalau bisa, perginya nggak usahlah jauh-jauh, biar hemat di ongkos jalan! Kalau masih mau lebih hemat, nggak usah pergi sekalian! Nah, lho?

4. Menulis


Nah, kegiatan satu ini hemat biaya, guys! Eittt, dengan catatan, menulisnya di lakukan di rumah, ya.. Atau di taman, di bawah pohon mangga, di atas genteng, dll. Tapi, kalau menulisnya dilakukan sambil menikmati pemandangan dari menara Burj Khalifa di Dubai sana, tetap aja keluar duit milyaran. Wkk.

Menulis banyak manfaatnya lho.. Dengan menulis kita bisa menyampaikan gagasan kita, melatih keterampilan menulis kita, menyalurkan hobi kita, menambah daya ingat, bisa menghasilkan uang dan masih banyak lagi manfaat menulis. 

Kita boleh menulis apa aja, entah itu cerpen, puisi, artikel, fanfiction, novel, lirik, esai, dll.

Menulis merupakan salah satu kegiatan positif, asalkan jangan hanya menulis status fb sama status bbm yang menye-menye melulu deh ya, kalau sudah begitu, nilai positifnya di mana coba? Hehe.

Di suatu siang yang terik..
Jono: “Jo, lu dah baca novel gue?”
Parjo: (kaget) “Hah? Novel lu diterbitin? Yang mana?”
Jono: “Itu lho, yang ceritanya soal dua cewek yang pas bayi ditukar, karena mama mereka berdua sengaja buat nukerin anak mereka. Ah, udah ah lu beli aja sana, di Mamedia, ntar malah spoiler gue.”
Parjo: “Oke, Bro. Judulnya apa, ya?”
Jono: “Putri yang Sengaja Ditukar.”
Parjo: “Wihhh, keren lu Bray! Oke deh, abis ngentas gabah ntar sore gue ke Mamed, dehh.. Buat beli novel elu.”

Tuh kan, dari menulis, kita bisa menghasilkan uang.. Lumayan kan buat dikantongin, hehe. Kita lanjut ke kegiatan selanjutnya~

5. Belajar


Hah? Belajar? Nggak salah? Masak habis UN belajar lagi? 

Eittt, tunggu dulu. Belajar di sini buat kawan-kawan yang mau melanjutkan kuliah dan menempuh jalur SBMPTN lho ya, hehe.

Pastinya dong, masih suka searching soal-soal, terus belajar mengerjakannya, buat persiapan tes tertulis nanti. Gituu.

Parjo: “Jon, elu punya soal SBMPTN tahun kemarin nggak?”
Jono: “Hmm, nggak.”
Parjo: “Yah elu, terus lu ngapain aja selama ini?”
Jono: “Gue juga belajar, Jo!”
Parjo: (Gemas) “Terus apa yang lu pelajari?”
Jono: (mendongak ke arah Parjo) “Gue belajar cara move on dari Bebebz, Jo.”
Parjo: “Jiaaah, lu kok baper sih Jon! Payaaah!”

Pokoknya buat kalian yang masih berjuang, semangat deh yaaaa!! Keep your spirits up!!

6. Rajin Olahraga


Nah, buat anak-anak kelas XII SMK, momen menunggu kelulusan ini bisa dimanfaatkan untuk berolahraga. Karena untuk bekerja di sebuah perusahaan, umumnya tinggi badan yang dibutuhkan minimal 155cm (buat perempuan dan aku nggak ada segitu, kezel!!). 
Siapa tahu dalam sebulan tinggi badan kita bakalan nambah 5 cm, terus waktu hari kelulusan temen-temen pada pangling.

Temen A: “Lho, Surti? Ini kamu?”
Surti: (senyam-senyum) “Hehe, iya dong, Surti Swifft, gimana, gimana..?”
Temen B: (kagum) “Wih, keren.. Tinggi ya sekarang?”
Temen A: “Pasti olahraga terus, ya? Selain itu apa rahasianya?” (penasaran)
Surti: “Tuh,” (menyingkap rok, menunjuk ke bawah)
Temen A dan Temen B: (pokerface) “...”
Temen C: (baru datang) “Ebusett, Surti.. Hak elu tinggi bener! 50 ce em yaaah?”

Tinggi beneran lho ya, jangan tinggi boongan kayak si Surti. Haha.

Nah, itu tadi hal-hal yang bisa kita lakukan pasca menghadapi Ujian Nasional.

Tentunya masih banyak sekali kegiatan bermanfaat lainnya, seperti: belajar masak, pergi mancing, menggambar, tidur, ikut pengajian, tambah rajin ibadah, dan lain-lain.

Oke, cukup sampai di sini tulisan nggak jelas yang proses penulisannya lumayan bikin jari pegel ini, semoga bermanfaat dan sampai jumpa di postingan selanjutnya. ^^/


Sumber gambar mepe gabah: jawasuriname-indonesia.blogspot.co.id/2015/01/meme-gabah-menjemur-padi.html?m=1








Jumat, 25 Maret 2016

Penulisan Huruf Kapital dalam Judul Laporan

Salah satu materi yang diujikan dalam Ujian Nasional kali ini adalah penulisan judul sebuah tulisan.
Soal penulisan judul ini lumayan banyak saya temui di buku-buku latihan. Dari situ saya pun lebih banyak membaca buku dan browsing sana sini di internet untuk memperkaya pengetahuan.

Berikut pembahasan sederhananya.

Judul dalam sebuah laporan/artikel/karya tulis, ditulis dengan huruf kapital untuk tiap kata, kecuali jenis preposisi, kata hubung, partikel, dll. Misalnya:
- di
- pada
- dan
- ke
- dari
- untuk
- dengan
- per
- atau
- tentang
- yang
- terhadap
- dalam
- daripada
- kepada, dsb.

Perhatikan beberapa contoh penulisan judul di bawah ini:

Daftar Ekstrakurikuler di SMK Garuda Tahun Pelajaran 2015/2016.

Pemanfaatan Abu Sekam sebagai Alternatif Sumber Tenaga Listrik.

Fakta-Fakta Unik tentang Tubuh Manusia.

Analisis Budi Daya Ikan Lele di Kolam Terpal.

Peranan Plankton dalam Perairan.

Kunjungan Menteri Dalam Negeri RI ke Riau Berikan Pengarahan.

Cara Mudah Membuat Jus Sehat dan Segar dari Buah Mengkudu.

Pembuatan Alat Penyaring Limbah Detergen untuk Mengatasi Pencemaran Limbah di Kota.

Analisis Kandungan Nilai Gizi Brownies Ubi Ungu pada Industri Rumah Tangga di Yogyakarta.

Putri yang Sengaja Ditukar.
(Tolong abaikan kalimat yang ini xD)

Semoga bermanfaat! ^_^

Tulisan ini diolah dari berbagai sumber.

Sabtu, 05 Maret 2016

The Cab - Angel With A Shotgun

YT Video? Click Here

(I'm an angel with a shotgun, shotgun, shotgun.
An angel with a shotgun, shotgun, shotgun..)

Get out your guns, battles begun,
are you a saint, or a sinner?
If loves a fight, than I shall die,
with my heart on a trigger.

They say before you start a war,
you better know what you're fighting for.
Well baby, you are all that I adore,
if love is what you need, 
a soldier I will be.

I'm an angel with a shotgun,
fighting 'til the war's won,
I don't care if heaven won't take me back.
I'll throw away my faith, babe, 
just to keep you safe.
Don't you know you're everything I have?
And I, wanna live, not just survive, tonight.

Sometimes to win, you've got to sin,
don't mean I'm not a believer.
And major Tom, will sing along.
Yeah, they still say I'm a dreamer.

They say before you start a war,
you better know what you're fighting for.
Well baby, you are all that I adore,
if love is what you need, 
a soldier I will be.

I'm an angel with a shotgun,
fighting 'til the war's won,
I don't care if heaven won't take me back.
I'll throw away my faith, babe, just to keep you safe.
Don't you know you're everything I have?
And I, wanna live, not just survive, tonight.

Oh, oh whoa whoa oh whoa

I'm an angel with a shotgun..
fighting 'til the war's won..
I don't care if heaven won't take me back..

I'm an angel with a shotgun,
fighting 'til the war's won,
I don't care if heaven won't take me back.
I'll throw away my faith, babe, 
just to keep you safe.
Don't you know you're everything I have?

(I'm an angel with a shotgun)
And I, want to live, not just survive, tonight.
(Live, not just survive)
And I'm gonna hide, hide, hide my wings tonight.

They say before you start a war,
you better know what you're fighting for.
Well baby, you are all that I adore,
if love is what you need, 
a soldier I will be.

Minggu, 28 Februari 2016

Karena Kita Ini Teman

Dan hal itu terjadi lagi.
Menangis malam ini bukanlah keinginanku.

Biarlah, biarlah kalian tahu yang sebenarnya, seberapa cengeng diriku untuk masalah seperti ini.

Mari kita mulai dari orang seperti apa aku ini.
Aku jenis manusia yang pendiam, tak punya banyak teman, dan sedikit pemalu.
Ketika hari Minggu kalian sangat bersemangat untuk pergi jalan-jalan ke luar, akulah kebalikannya.
Aku lebih memilih tinggal di rumah, beristirahat, berselancar di internet, menonton teve atau membaca manga.

Aku tidak suka berada di tengah keramaian yang tak kuharapakan. Karena berada di situ membuatku letih. Sehingga aku butuh re-charge energi, dengan cara duduk atau menghindar dari keramaian itu.

Aku juga menghindari berbicara dengan orang banyak. Karena berbicara dengan dua orang atau lebih membuatku bingung. Karena aku harus berpikir dua kali lipat, memikirkan apa yang harus kuucapkan agar nyambung dengan pembicaraan kalian.
Sebenarnya aku juga tidak suka dengan orang yang terlalu basa-basi.

Karena sifatku yang seperti itu, aku tidak populer dan tidak punya banyak teman.

Tapi alhamdulillah, sampai saat ini aku punya beberapa teman yang 'kurasa' mengerti orang macam apa aku ini.

Mereka yang membuatku nyaman dekat dengan mereka, mereka yang membuatku nyaman bersama mereka, mereka yang membuatku mampu berbicara dari hal-hal penting sampai yang tidak penting sekalipun.

Hei, tahukah kalian..
Betapa berharganya kalian di mataku..

Karena itulah, tolong jangan abaikan aku.. Tolong jawablah jika aku bertanya,
Balaslah jika aku mengirim pesan,
Tegurlah jika aku salah,
Ingatkanlah jika aku lupa..
Karena kita ini teman.

Maafkan jika aku terlalu menuntut..
Maafkan jika aku terlalu berharap lebih pada kalian..
Maafkan jika aku terlalu memaksakan kehendakku pada kalian..
Gomen kudasai!

.
.

Karena kita ini teman..
Atau hanya aku yang berpikir demikian?
.
.

Temanku tak banyak, maka dari itu aku sedikit menaruh harapan pada mereka.
Temanku tak banyak, tetapi aku percaya pada mereka.
Temanku tak banyak, makanya aku akan memperlakukan mereka sebaik yang aku bisa dan sebisa mungkin membuat mereka nyaman akan keberadaannku.
Aku berusaha takkan mengecewakan mereka!

Melalui tulisan inilah aku dapat menyampaikan uneg-unegku..
Sedikit melegakan hati.. Yah.. *ngelapingus*